logo
logo

MENGIKHLASKAN KEPERGIAN

Setiap yang hadir, akan pulang jika sudah waktunya. Mungkin, ini sudah saatnya waktu itu tiba. Kamu yang lupa jalan pulang. Aku yang merindumu selalu hingga tak mampu memejamkan mata di waktu malam. Kebersamaan kita bukanlah waktu yang singkat. Kamu yang awalnya sama sekali tidak berarti apa-apa dalam hidupku, kini menjadi orang yang paling banyak memakan waktuku hanya untuk memikirkanmu. Pada mulanya, aku mengira kamu tidak lebih seperti wanita yang (pernah) ku cintai sebelumnya. Tidak begitu membekas, mudah bagiku untuk lupa dan melanjutkan hidup. Namun, kepergian seseorang sepertimu begitu menggoreskan luka yang dalam pada diriku. Aku tidak tahu mengapa, jika aku bisa menentukan garis hidupku, aku juga tidak ingin berlama-lama dalam kondisi seperti ini. Terjebak pada kamu. Cara terbaikku mencintaimu adalah dengan membiarkanmu pergi. Walaupun yang terbaik itu harusnya selalu tinggal sesulit apapun kondisinya. Dua manusia yang saling mencintai tentu akan saling berjuang hingga kematian yang jadi pemisahnya. Tetapi kamu memilih untuk tidak bersamaku lagi. Aku akan melepaskan genggaman ini. Membiarkanmu pergi ke tempat manapun yang kamu tuju. Takkan ada lagi suara ku yang mengganggumu tiap harinya Takkan ada lagi foto yang kukirimkan untuk menyemangati hari-harimu Takkan ada lagi aku Takkan ada lagi aku, yang akan merepotkanmu.. Hanya ada keheningan yang tercipta Jarak yang semakin membentang luas Aku yang hanya bisa menyampaikan rinduku dengan memanjatkan doa-doa pada Tuhan Pergilah... Aku percaya. Dibalik kepergianmu, ada sejuta alasan yang Tuhan siapkan. Entah kamu pergi hanya untuk sementara, atau mungkin selama-lamanya. Dan selama kepergianmu, aku akan terus memperbaiki diri. Mungkin saja Tuhan akan mempertemukan kita kelak menjadi dua orang manusia yang saling memperjuangkan lagi? Entahlah. Aku tidak ingin berharap. Semoga kamu bisa segera menemukan tujuanmu. Dariku, Si Pemanjat Doa

Dalam hidup, tidak semua hal-hal yang kita inginkan lantas dikabulkan oleh semesta. Pasangan yang sempurna, teman-teman yang baik, keluarga yang utuh, tidak semua pasti akan kita dapatkan. Satu-dua hal yang dikasih Tuhan untuk kita, itu semua sudah anugerah, lantas harusnya kita syukuri bukan iri dengan apa yang dimiliki oleh oranglain.

Robert Morgan

Mencintai adalah perihal kamu bukan hanya menyukai kebiasaannya, tapi jauh daripada itu, kamu ingin menghadapi ujian di dunia ini bersamanya. Perasaan aku padamu mungkin bisa dibilang seperti itu, aku yang begitu ingin kamu menjadi pasangan hidupku, menutup banyak celah untuk Wanita yang mendekatiku.